Senin, 06 Juli 2015

Baik Buruk Sama - Sama Bermanfaatnya

Setiap manusia memiliki dua sisi yang berbeda yaitu sisi baik dan sisi buruk. Hal ini akan ada sepanjang perjalanan hidup kita masing masing. Yang membuat kita dapat dikatakan baik terhadap orang lain hanya karena faktor kebaikan lebih dominan dari pada faktor keburukannya. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan dan juga tidak dapat dihilangkan antara kebaikan dan keburukan akan selalu berdampingan tetapi tak akan pernah bisa menyatu antara satu dengan yang lainnya.
Kita hanya bisa menekan keburukan yang ada dalam diri kita agar kita bisa berbuat baik kepada orang lain begitu juga sebaliknya. Kita tidak bisa menghilangkan yang baik sebab dunia akan hancur bila tidak ada kebaikan begitu juga kita tidak bisa menghilangkan keburukan sebab kita tidak akan tahu kebaikan tanpa adanya keburukan.
Seseorang biasanya dinilai baik dimata masyarakat jika kita tidak melakukan perbuatan buruk didepan umum, anggapan umum masyarakat akan menilai kita sebagai seseorang berkelakuan baik. Padahal, hal tersebut belum tentu benar seratus persen sebab bisa saja orang tersebut hanya menggunakan kebaikan sebagai topeng belaka. Dan yang paling menyakitkan buat sebagian orang, kadang masyarakat luas hanya melihat kita dari penampilan luarnya saja. Jika kita terlihat kumuh atau buruk rupa dan tidak sedap dipandang mata maka banyak orang memandang rendah terhadap kita, padahal tidak semuanya orang yang berpakaian kumuh itu rendah dan seorang kriminal lagi pula tidak semesti sesama manusia menganggap rendah manusia lain. Dalam mata Tuhan semua manusia itu sama, hal tersebutlah yang perlu kita ingat agar tidak mudah dipecah belah. Hal lain yang menjadi batu sandungan adalah faktor kemiskinan, seringkali orang dilecehkan karena tingkat ekonominya dibawah rata-rata alias miskin walaupun tidak dilecehkan secara langsung tapi hal ini sebenarnya juga tidak boleh terjadi. Jangan mentang-mentang menjadi orang kaya bisa melakukan semua, sebab tidak semuanya bisa dibeli dengan uang malah terkadang uang dapat menjerumuskan kita kejurang kenistaan yang jauh lebih buruk dari pada kemiskinan.
Seseorang yang berlimpahkan dengan harta kekayaan memang diberikan anugerah oleh sang Kuasa tapi kita tidak boleh lupa dengan keadaan sekitar kita, bagi yang diberikan harta lebih dapatlah sekiranya bersyukur dengan cara menyumbangkan sebagian hartanya untuk orang fakir dan miskin sebab dalam harta kita itu terdapat bagaian orang miskin. Sedangkan untuk orang miskin sebaiknya juga mensyukuri apa yang telah didapat dan juga harus terus bekerja dengan giat jangan hanya bisa mengeluh dan meratapi nasib.
Bukankah segala sesuatu bila kita mau berusaha dengan ridho orang tua dan tidak lupa untuk berdoa maka Tuhan akan mengabulakan segala permintaan kita. Ada satu pendapat kalau kesuksesan dapat diraih dengan kerja keras, ridho kedua orang tua serta izin Tuhan. Antara kebaikan dan keburukan serta kemiskinan dan kekayaan sudah merupakan dilema dari dahulu kala, tinggal kita manusianya saja yang harus bisa menyikapi dan menghadapi masalah ini.


07 Juli 2015