Selasa, 12 Mei 2015

Solusi Kejenuhan

Suatu hari dalam hidup kita, kamu pasti pernah merasa bosan atau kejenuhan, titik di mana kita bingung mau ngapain. berbuat begini salah, begitu salah, ah nanti gimana, seakan - akan kesalahan tersudut ke muka kita. Dan konon, kebosanan adalah salah satu penyebab kematian otak, rasa bosan yang berlarut-larut dapat membuat kita kehilangan semangat, males, jenuh kadang menganggap dunia seolah tak indah lagi "bener loh... admin pernah ngalamin sendiri hehe curhat".
Tapi tenang aja bray, selalu ada jalan keluar untuk setiap persoalan. Begitu juga dengan perasaan bosan yang kita rasakan. Jika kamu pernah merasa bosan, cobalah perhatikan seorang anak kecil.
Anak kecil selalu menganggap apa yang ada di depannya sebagai mainan baru. Entah itu sandal, sisir, keset, boneka, bantal, apapun yang bisa mereka raih akan mereka tarik, gigit-gigit, bawa ke sana kemari, dan diajak bermain. Bahkan, jika kita mencoba memarahinya, dia akan berpikir bahwa kita mengajaknya bermain! " tp jangan bray kasian..."
Seorang anak kecil selalu membawa keceriaan. Kenapa? Karena ia menganggap dunia adalah sebuah wahana permainan besar. Semua hal adalah mainan yang pantas untuk dicoba. Semua hal perlu untuk digigit-gigit dan diajak bermain. Entah apa resikonya, itu masalah nanti. Yang penting sekarang, semuanya adalah permainan! Mungkin itu motto para anak kecil sedunia kali :).
Dalam penerapannya, kita mungkin perlu meniru sikap seorang anak kecil. Apa sih yang bikin kita bosan? Rasa tidak peduli, atau ketidak-tertarikan terhadap apa yang ada di sekeliling kita, berbeda dengan anak kecil yang punya rasa ingin tahu yang besar terhadap segala sesuatunya. Coba deh bawa anak kecil jalan-jalan. Dia akan selalu berhenti di sana-sini. Memperhatikan orang, mengambil benda yang kadang menurut kita tidak penting dan melempar - lempar sesuai dengan keinginannya dan dia selalu pengen tahu tentang segala sesuatu. Anak kecil sering kali memperhatikan hal-hal kecil, tertarik pada hal-hal remeh, dan layaknya seorang detektif, ia menganggap semua yang ada dalam radius penglihatan, perabaan, penciuman dan indra lainnya yang tajam sebagai kasus yang harus diselidiki. Alhasil wajarkan kalau anak kecil selalu bahagia...
Lain kali kalau kamu merasa bosan, kamu bisa mulai memperhatikan sekelilingmu dengan lebih seksama, hal sepele sekalipun. Semisal apa yang dikenakan teman sebangkumu, mengapa angkot rata-rata berwarna biru, di mana sudut paling enak di kamarmu untuk 'pewe', banyak hal menarik akan kamu temukan dalam hidupmu. Bisa saja tiba-tiba kamu menyadari bahwa guru matematikamu ternyata punya selera humor yang tinggi, tetangga sebelah rumahmu ternyata punya tahi lalat besar di bawah matanya, bunga aster ternyata punya banyak sekali warna indah yang bisa dijadikan alternatif warna pengganti cat dinding di kamarmu, dan cowok (atau cewek jika kamu cowok) yang duduk di belakangmu ternyata manis juga...
Nanti kita akan tau, sebenarnya hidup ini bagaikan kanvas. Kita sendiri yang harus menggoreskan kuasnya agar kanvas kita jadi berwarna...
Ok bray, mungkin sekian dulu. Semoga bermanfaat..