Jumat, 06 Maret 2015

Rasa Cinta

Bergejolak di dalam dada laksana air mendidih menggelegak. Pikiran penuh dengan bayang-bayang wajahnya dan lidah pun tak bisa dikendalikan untuk selalu menyebut namanya. Senyum yang jarang terlihat kini jadi bingkai wajah dan entah kenapa seluruh dunia juga seolah membalas senyumnya. Saat berjauhan rindu, tapi bertatap muka malu. Saat tak jumpa terbayang-bayang, namun saat bertemu canggung meradang. Ribuan kata dalam akal pikiran sudah terangkai, namun lidah menjadi kelu kaku dan lunglai. Dari pesimistis berubah jadi romantis, dari oportunis bisa berganti puitis.
Demi dia, tidak ada benua yang terlalu jauh untuk dijalani, tidak ada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki, dan tidak ada samudra yang terlalu luas untuk diseberangi. Anda paham diri Anda adalah seorang pemberani, namun mendadak gagap di hadapannya. Anda tau diri Anda tidak terlalu senang berkorban demi orang lain, tapi di hadapannya seolah seribu nyawa baginya.

Apakah ini tandanya sedang jatuh cinta?

Don't panic, it's not some kind of sickness, therefore no need to call a doctor. Jangan pula panik, karena ia bukan sebuah dosa. Setidaknya ia belum tentu jadi sebuah dosa. Sudah saya katakan, cinta adalah fitrahdan indikasi kedewasaan. Bila Anda sudah merasa jatuh cinta, saya ucapkan Selamat! Karena itu tanda Anda normal dan baik-baik saja. (hehehe ...)

Sebagai lelaki dan wanita yang normal, wajar rasa cinta muncul di antaranya, apalagi sudah berinteraksi dalam waktu yang lama. Satu kelas, satu kantor, satu pengajian, satu gerakan, dan segala "satu" yang lain. Namun, bukan berarti ketika Allah mengaruniakan rasa cinta sebagai fitrah kepada manusia, lantas kita bisa mengekspresikannya sesuai kehendak kita, seperti apa pun yang kita inginkan.

Ada masanya, ada caranya, dan ada aturannya. Karena itulah, Islam diturunkan oleh Allah supaya kita tetap menjadi manusia, bukan hewan yang bebas berekspresi saat mereka jatuh cinta.
Lihatlah! masyarakat Barat yang umumnya lebih bebas mengekspresikan cinta. Akhirnya cinta menjadi sesuatu yang tidak lagi sakral dan romantis, kecuali tersisa dalam film-film saja.

Pada kenyataannya, mereka menyamakan antara cinta dengan hubungan badan. To make love menurut mereka, ya, berhubungan badan Love is sex.

Islam memandang cinta itu agung dan suci, karenanya perlu diatur, dan aturannya tidak tanggung-tanggung, langsung dari sang Pencipta manusia, yakni Allah SWT.